Pages

Tuesday, 29 May 2012

Jembatan Budaya itu Bernama Gus Dur

Jembatan Budaya itu Bernama Gus Dur Posted by PuJa on May 29, 2012 Abdullah Alawi NU Online, 18 Jan 2012 Di akhir tahun 1990, majalah Editor edisi No 15/THN IV/22 Desember, menobatkan KH Abdurahman Wahid sebagai penggerak Islam Indonesia. Kulit muka majalah itu memuat potret kiai yang biasa disapa Gus Dur itu, dengan kepala tulisan “Tokoh 1990, Tahun Bergeraknya Islam Indonesia.” Proses penobatan dijelaskan pada rubrik Dari Editor. Menurut sidang redaksi yang berjumlah 18 orang itu memutuskan Ketua Umum PBNU waktu itu sebagai Tokoh Editor. Gus...

Sajak-Sajak Gendhotwukir

Sajak-Sajak Gendhotwukir Posted by PuJa on May 27, 2012 http://www1.kompas.com/3 April 2010 Gagak-gagak Liar Gagak-gagak liar bertengger di menara gereja Sejak ada gaung requem Gagak-gagak hitam legam liar mata Tua. Kaku terdiam Di paruhnya tumbuh wajah garang serigala Hendak menerkam-rajam menikam Air ludahnya melelehkan darah penghina Pengganggu mimpi dan nyenyak malam Ujung kakinya berkukukan kilau pedang. Emas bercahaya Senjata pemangku dogma. Tajam Penghojat dibungkam dengan ujar sabda Pergilah ke dunia kelam Bukan di gereja Tapi di ujung...

Catatan Di Meja Nusa Dua & Café Bandar: MEMPERJUANGKAN PUISI (I – 7)

Catatan Di Meja Nusa Dua & Café Bandar: MEMPERJUANGKAN PUISI (I – 7) Posted by PuJa on May 27, 2012 Dr. JJ Kusni http://gendhotwukir.multiply.com/ 1. Kali ini, aku mengajakmu memperhatikan dan membicarakan puisi-puisi Gendhotwukir yang sekarang sedang belajar di Jerman, dan agaknya mendalami ilmu filsafat. Gendhotwukir adalah nama pena , bukan nama benar. Nama pena bagi seorang penyair apalagi yang sedang mendalami ilmu filsafat [kalau dugaanku benar], tentu mempunyai makna tersendiri yang sampai sekarang belum kuketahui. Kutanyai ke sana...

Puisi Kritik Kehidupan

Puisi Kritik Kehidupan Posted by PuJa on May 27, 2012 Judul : SELENDANG BERENDA JINGGA Penulis : Zulkarnain Siregar Penerbit : Jejak Publishing, Yogjakarta 2011 Jenis : Sastra Tebal : XXIX + 148 ISBN : 978.979.19552.4.9 Peresensi: Ali Soekardi http://www.analisadaily.com/ DULU, seorang penyair akan merasa begitu gembira dan bahagia jika karya-karyanya (baik yang telah dipublikasi lewat media massa atau belum), dikumpulkan dan diterbitkan dalam bentuk buku. Ya, semacam antologi puisi. Namun sekarang berkat kemajuan dan kecanggihan tehnologi di...

Haji: Pengarang, Imajinasi, Fakta Sosial

Haji: Pengarang, Imajinasi, Fakta Sosial Posted by PuJa on May 28, 2012 Bandung Mawardi Republika, 14 Desember 2oo8 Ibadah haji mengantarkan muslim membuka pintu seribu satu kisah sejak Nabi Adam sampai pandangan eskatologis. Haji memiliki konvensi sebagai ibadah manusia pada Tuhan. Haji kerap mengingatkan pada imajinasi-religiusitas. Ibadah haji membuka kesadaran muslim untuk ziarah imajinasi dengan melampaui batas ruang dan waktu. Rentetan kisah kerap memberi pengalaman unik dan otentik tentang religuisitas sampai perilaku sosia-ekonomi-politik....

Analisis Nilai Islami dalam Cerpen

Analisis Nilai Islami dalam Cerpen Posted by PuJa on May 29, 2012 Irma Safitri * http://www.riaupos.co/ Sastra merupakan karya seni yang mengandung nilai-nilai kehidupan dan nilai-nilai religius sebagai pedoman hidup dalam masyarakat. Atmosuwito (1989: 126) berpendapat, sastra merupakan cermin dari agama pengarangnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra dapat dijadikan manusia sebagai salah satu alat untuk memberi penuntunan dalam kehidupan. Menurut Mangunwijaya (1994: 11), pada mulanya, semua sastra adalah religius. Dari pendapat...

Mbah Mar

Mbah Mar Posted by PuJa on May 27, 2012 Yulizar Fadli http://www.lampungpost.com/ ANGIN kalem. Mata Mbah Mar melek-merem. Kambing-kambing gembalaannya juga tampak ayem mengunyah rumput gemuk yang tumbuh di Balai Pertanian—para penduduk menyebutnya balitan. Balitan milik pemerintah itu terbentang luas dan ditanami beragam ubi, bunga, sampai padi berkualitas tinggi. Yang terang, sekeliling kawasan itu dipagari kawat berduri. Dulu, hanya Mbah Mar dan Mbah Kirut yang boleh menggembalakan hewan ternak di tempat itu, karena pasangan suami-istri ini...