Pages

Tuesday, 31 January 2012

Chinese Prosecutors Cite 'Subversive' Poem at Dissident's Trial

Chinese prosecutors on Tuesday presented the poem of a veteran Chinese dissident as evidence of inciting subversion. The lawyer for Zhu Yufu said prosecutors at the trial in eastern China cited his poem, titled "It's Time," which urged his fellow citizens to rise up and demand greater freedoms. The poem was published during the height of the Arab Spring uprisings that swept across North Africa and the Middle East last year. Zhu was detained as part of a crackdown by Chinese officials on political dissidents who called for similar protests. Zhu...

Acep Zamzam Noor Raih Hadiah Rancage 2012

Acep Zamzam Noor Raih Hadiah Rancage 2012 Besar Kecil Normal TEMPO.CO, Jakarta - Kumpulan sajak Paguneman karya Acep Zamzam Noor yang diterbitkan Terbitan Nuansa Cendekia Bandung terpilih sebagai karya yang pantas mendapat Hadiah Sastra Rancage 2012 untuk bahasa Sunda dan berhak mendapat piagam dan uang Rp 5 juta. Demikian keputusan yang disiarkan Ajip Rosidi, Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage, pada Selasa, 31 Januari 2012. Hadiah Sastra Rancage diberikan kepada orang-orang yang dianggap telah berjasa bagi pengembangan bahasa dan...

Sastra yang Menggurui, Anak Cacat?

Sastra yang Menggurui, Anak Cacat? Posted by PuJa on January 31, 2012 Musa Ismail Riau Pos, 22 Jan 2012 SASTRA dan filsafat memang berbeda. Muatan-muatan sastra – sebagian besar – adalah muatan-muatan penuh filsafat. Sebaliknya, inti filsafat tidak bisa kita katakan sebagai (teras) sastra. Karya sastra yang lahir merupakan refleksi mendalam tentang makna kehidupan sebagai cakupan dari filsafat kehidupan. Dari karya sastra, filosof bisa mengkaji nilai-nilai sebagai inti filsafat. Antara sastra dan filsafat memiliki keterkaitan walaupun berbeda....

Cerpen "Perempuankah Aku"

Perempuankah Aku Posted by PuJa on August 19, 2008 A Rodhi Murtadho Perempuankah aku? Sementara aku sendiri berpikir, aku bukan perempuan. Mungkin aku seharusnya dilahirkan sebagai laki-laki. Namun alat kelamin laki-laki yang seharusnya kumiliki tertinggal di rahim ibu saat melahirkanku. Perutku tergores pisau bidan saat persalinan ibu. Membentuk tubuh bagian bawah seperi perempuan. Sehingga aku diberi nama perempuan, dirawat dan dibesarkan layaknya anak perempuan. Erlinda Putri. Nama perempuan yang seharusnya kumiliki. Namun ketika besar, nama...

Sang Maestro Penyair Musik Iwan Fals

Sang Maestro Penyair Musik Iwan Fals Posted by PuJa on August 17, 2008 Berobsesi Konser Keliling layaknya Gipsi Obrolan Sore Bersama Iwan Fals Sugeng Sulaksono dipetik dari Jawa Pos, 17 Agustus 2008 Iwan Fals tergolong jarang bercerita banyak tentang dirinya. Pada suatu sore, dia membuka diri. Mulai karir, keluarga, hingga situs pribadi yang sering diutak-atik orang iseng diungkapkannya. MENGUNJUNGI rumah Iwan Fals di kawasan Leuwinanggung, Cimanggis, Depok, terasa berbeda. Maklum, hunian pria bernama lengkap Virgiawan Listanto itu bukan di kawasan...

REVOLUSI DAN SAKIT GIGI

REVOLUSI DAN SAKIT GIGI Posted by PuJa on August 16, 2008 Nurel Javissyarqi* http://pustakapujangga.com/?p=499 Saya ibaratkan reformasi dengan sakit perut, pembuangan demi pembersihan, pencucian. Sedangkan revolusi, menyerupai sakit gigi, proses di mana terjadi ketegangan syaraf-syaraf otak yang menyempitkan peredaran udara kebugaran. Sehingga menimbulkan tekanan-tekanan yang menarik rasa nyeri tidak tertahan. Yang berasal dari pengolahan bahan tidak seimbang, tidak bersih penuh kotoran dalam skala peta perpolitikan. Sebagai kesalahan berulang...

PARADE PUISI-PUISI ALFIYAN HARFI

PARADE PUISI-PUISI ALFIYAN HARFI Posted by PuJa on August 14, 2008 PENIUP SERULING setiap kali kuraba dadamu luka-luka itu terlindungi oleh letakan tangan juga jiwaku setiap kali kita berciuman jiwa kita yang rapuh bertemu dalam lagu yang sedih bersamamu serulingku aku akan terus bernyanyi akan terus bernyanyi sampai angin mencatat notasinya lalu di suatu tempat suatu waktu akan ia nyanyikan, duka kita untuk yang mati dan yang tak bisa mati Yogyakarta ’05 KEPADA SETIAP MAWAR janganlah takut bila terpikirkan olehmu kelopakmu...

ESAIS, TUKANG CERITA, HINGGA KRITIK SASTRA

ESAIS, TUKANG CERITA, HINGGA KRITIK SASTRA Posted by PuJa on August 14, 2008 Fahrudin Nasrulloh Pada mulanya esai diikhtiarkan sebagai karangan tak begitu panjang, kadang bernuansa prosa, yang menyoal hal ihwal dari telusur pandang tertentu dan subyektivitas esais secara bebas (bandingkan: Ensiklopedia Britanika). Proposisi ini kemudian bergulir ke ranah estetik dunia kepenulisan lain bahwa esai “seolah” prosa, atau dimensi yogabasa (istilah Rendra dalam gagasan proses kreatif) sebagai “bagian” dari prosa. Atau penjabaran serebral pemikiran puitik...

Cerpen"SAAT PERTUNJUKAN DI CANDI BAJANGRATU ITU BERLANGSUNG, MENETESLAH AIR MATAKU"

SAAT PERTUNJUKAN DI CANDI BAJANGRATU ITU BERLANGSUNG, MENETESLAH AIR MATAKU Posted by PuJa on August 14, 2008 Hardjono WS Pagi itu aku akan melihat sebuah tontonan di Bajangratu, candi yang berdiri megah ini menjadi saksi bahwa negeri ini pernah menjadi negeri besar dan ternama. Ratusan tahun candi ini berdiri dan telah mengalami perbaikan supaya tidak roboh. Berdiri di atas pelataran yang ditata rapi, menyapa pengunjung dengan kesepiannya sendiri dan tidak bisa berkata apa-apa meski mampu menjadi saksi bisu tentang sejarah negeri ini. Aneh,...

Teks Sastra Hudan

Teks Sastra Hudan Posted by PuJa on August 13, 2008 Bernando J. Sujibto http://darisebuahsudut.blogspot.com/ (Mas Hudan, semoga kau menemukan blog sudut kecil ini. Saya menuliskan setelah kita sempar ketemu di Rumah KUTUB, duiskusi, nyracau, gila, dan asyik. Setelah itu kau meninggalkan satu buku Nabi Tanpa Wahyu, suatu himpunan esai yang telah membuat sengkau menjadi buah bibir orang-orang, jadi kontroversi. Saya bersyukur di kancah kesusastraan Indonesia mempunyai sosok yang ‘licin’ dan ‘blur’ sepertimu. Ini adalah awal bagi masa suatu...

Cerpen "KIDUNG CINTA AMOY"

KIDUNG CINTA AMOY Posted by PuJa on August 12, 2008 Kirana Kejora Ku berhenti di depan toko Orion. Suasana Kembang Jepun masih seperti dulu. Malam makin marak dengan aroma masakan China dan Suroboyoan. Kidung Kya-Kya, begitu ramai dengan polah arek-arek Suroboyo di kampung pecinan itu. Larutnya malam, tak membuat mereka beranjak dari tempatnya. Tetap santai menyenangkan perut, melegakan tenggorokan, dan menyamankan hati dengan berbagai hiburan di jalan itu. Kya-kya Kembang Jepun memang tiada duanya ketika kawasan itu semarak dengan malam budaya....

Emansipatori Humanis Sastra

Emansipatori Humanis Sastra Posted by PuJa on August 12, 2008 Ahmad Muchlish Amrin Secara umum, humanitas sastra berangkat dari spiritualisme kontemplatif sastrawan; mereka mengadakan pemberontakan terhadap nilai kemanusiaan yang dikebiri, kemudian muncul “sastra marxis” yakni karya sastra membela kaum proletar dan menolak kaum borjuis. Perbincangan semacam ini banyak dianalisis oleh Terry Eglation, Anton Lukacs. Kita dapat melihat karya-karya para peraih Nobel mulai dari 1909 hingga tahun 2004 kemaren, misalnya karya-karya Gabriel Marcia Marquez,...