[Bukan] Sastra Facebook
Posted by PuJa on February 19, 2012
Agus Pribadi
http://www.kompasiana.com/aguspribadi1978
Bagi mereka yang sudah hobi, facebook tidak akan lepas dari kesehariannya. Tidak afdol rasanya jika berselancar di dunia maya tanpa berkunjung dan bercengkerama dengan teman-teman di media sosial yang sedang populer itu.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan di media sosial yang terkenal dengan “like this” itu adalah bersastra. Berbagai tulisan fiksi dapat diposting di wall media tersebut.
Seseorang dapat menulis cerpen, puisi, atau berita pada menu status atau note. Jika ingin lebih serius latihan menulis bersama, seseorang dapat bergabung pada menu grup di jejaring sosial itu, yang khusus membicarakan dunia tulis-menulis. (Agus Pribadi, 2012).
Jika tulisan yang diposting menarik, maka akan mendapatkan apresiasi dari pembaca. Dapat berupa “like”, masukan ataupun pujian. Hal itu tentu akan sangat menarik.
Seorang yang berada di London dapat berdiskusi tentang cerpen dengan seorang yang berada di Banyumas. Tentunya akan menghemat waktu dan biaya. Kalau dulu orang harus bertemu langsung untuk berdiskusi. Sekarang bisa berdiskusi di tempat masing-masing di belahan dunia yang berbeda. Sebuah buku antologi dapat diterbitkan bersama meskipun para penulisnya belum pernah bertatap muka secara langsung. Hal itu salah satunya dapat dilakukan melalui facebook.
Bersastra melalui facebook akan menghemat tenaga, waktu dan biaya. Kita tidak perlu bertemu secara langsung untuk berdiskusi. Hal itu akan menghemat tenaga. Waktu kita juga bisa kita sesuaikan. Bisa sambil menyelam minum air. Misalnya berdiskusi sambil makan, tiduran, membaca buku, mengerjakan pekerjaan rumah dan lain-lain. Sekarang biaya pulsa modem relatif murah. Dengan uang lima puluh ribu dapat online satu bulan penuh selama 24 jam sehari.
Bukan Sastra Facebook
Meskipun proses kreatif dilakukan melalui facebook, namun sastra yang dihasilkan bukan berarti bernama sastra facebook. Analoginya jika dulu banyak yang menulis di buku besar, bukan berarti karya yang dihasilkan bernama sastra buku besar.
Facebook merupakan salah satu media di era teknologi informasi ini. Jika kegiatan yang dilakukan adalah bersastra, maka hasilnya pun merupakan sastra. Tak ada embel-embel media yang digunakannya, misalkan sastra facebook, sastra instan, dan lain-lain. Adapun jika teknologi informasi itu mempengaruhi karya yang dihasilkan bisa jadi memang benar adanya.
Facebook telah membawa lebih banyak lagi manusia untuk gemar menulis. Menulis apa saja yang dapat dimengerti orang lain. Hal itu membawa implikasi bahwa setiap orang mempunyai peluang yang sama untuk bisa menulis.
Facebook merupakan salah satu media sosial yang dapat digunakan untuk mengasah kemampuan menulis. Diantara gemerlap teknologi informasi lainnya yang ada, misalnya twitter, Kompasiana, dan lain-lain.
Jika Anda berminat, jangan ragu. Mari bersastra melalui facebook!
Salam Kompasiana!
Banyumas, 2-2-2012
Dijumput dari: http://media.kompasiana.com/new-media/2012/02/02/bukan-sastra-facebook/
0 comments:
Post a Comment