Pages

Monday 13 February 2012

Sajak-sajak Syahreza Faisal Seputar Indonesia


Sajak-sajak Syahreza Faisal
Kepada Kesenangan

aku tak bisa menggenggammu
seerat daun pada rerantingan
atau akar pada tanah
engkau akan datang
bagiku bagai malam
menutup segala pandangan
menghitam memelas diam

juga engkau akan menghilang
bagiku bagai bulan
menyisakan auman di dada kekosongan

aku persembahkan waktuku
untuk membangunmu dengan hidup
aku korbankan keyakinanku
untuk membujuk kehadiran sosokmu

tapi engkau masih saja liar
sejenak enggan bermukim
aku begitu menangkapmu
sekelebat kau nyata, lantas
kembali menjadi bayangan.

2009



Kepada yang Bermuram

lebih indah ketimbang puisi
adalah senyuman tak kekal
yang disimpan di hati abadi
mimpi-mimpi menjadi obat
di kala sakit karena gelap

padamu aku kecewa
tanah, api dan cahaya
selalu mempermainkan kita
dan kita ramu kata jadi duka

berhala-berhala airmata
seakan menakuti kita
dari jendela-jendela terbuka

keesokan yang buta
bukan fana
masa lalu yang lewat
adalah peta
rupa bagi peristiwa

kemana engkau tiba
di sana kau harus bahagia
tanah, api dan udara
mereka hanya bagian kecil
dari penciptaan kita

2009


Sajak Cinta

aku dan engkau menyukai peluk
tangan melingkar di badan
dada saling bertemu jadi waktu

degup jantungmu
berdenyut jadi nadiku
perasa pada kulitmu
menjadi hati beribu pintu

aku dan engkau menyukai peluk
menjadikan dunia jadi satu
surga-surga dijanjikan tuhan terlupa

tatapan matamu
jadi sejarah baruku
suara tertangkap telingamu
bernyanyi di lubuk jiwaku

aku dan engkau kini peluk
tak terpisah jarak dan waktu
dan akan selalu bersentuhan
di alam raya mana pun

aku dan engkau kini satu
tak terpecahkan batas dan ruang
dan akan selalu bertemu
di maut yang kapan pun

2009



Kepada Penakut

meski kau bukan penakluk maut
kau bisa berteman dengan ketakutan
kau akan menemukan
hari-hari panik menembusmu
sia-sia yang menjadi mimpi panjang
dan harapan berdengus membencimu

tapi aku paham
setiap perasaan
menduduki ruang
setiap hati
bersetia dan sabar

penantian bukan kecemasan
dan merindukan bukan dendam

apalagi yang kau anggap kengerian
bila sudah berhadapan
segera lunasi
kebahagian kalian
musnahkan setiap
gejala hidup
beban-beban kiriman
dengan menjamu baik
rasa takut itu

2009


0 comments:

Post a Comment