Pages

Saturday, 31 March 2012

Sepatu dan Politik Identitas

Sepatu dan Politik Identitas Posted by PuJa on March 31, 2012 Bandung Mawardi http://epaper.tempo.co/ Politik modern memang bisa “ditamsilkan” dengan sepatu. Kisah sepatu ala Dahlan Iskan itu merepresentasikan adab politik kebersahajaan. Kisah sepatu ala Julia Gillard adalah efek protes politik. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menenteng sepasang sepatukets. Peristiwa itu terjadi setelah mengikuti rapat kabinet di Kemayoran (19 Januari 2012). Menteri itu tampak lelah. Dahlan Iskan mengucap,“Capek aku pakai sepatu.“ Kalimat itu diucapkan...

Sastra Komik dalam Tangisan Julius Caesar

Sastra Komik dalam Tangisan Julius Caesar Sabtu, 31 Maret 2012, 06:15 WIB REPUBLIKA.CO.ID,Dada Julius Caesar membusung penuh kebanggaan. Di depannya, membungkuk Vercingetorik, yang bersiap menyerahkan pedangnya sebagai simbol takluknya suku liar Galia. Ketika menerima pedang, berbagai senjata lain meluncur ke arahnya. Pedang, tombak dan perisai berdentaman menimpa kaki sang Caesar. Dan, keadaan pun berbalik: giliran warga Galia -- Asterix,...

Bermula dari Tuhan Maha Romantis

Bermula dari Tuhan Maha Romantis Posted by PuJa on March 30, 2012 Syaifuddin Gani http://syaifuddinganisalubulung.wordpress.com/ Ya Tuhan yang Maha Romantis, jadikanlah aku puisinya dan dia puisiku Terimakasih banyak (2011) Keromantisan dan Hasrat Seksual Sajak di atas mendapat tanggapan yang cukup kritis dari Patta Nasrah, salah seorang pembahas sajak-sajak Deasy Tirayoh yang terhimpun di dalam buku puisi 9 Pengakuan, Seuntai Kidung Mahila, dieditori Shinta Febriany, dan diterbitkan Mahila Press, Januari 2012.  Menurut Patta Nasrah, penyebutan...

Diam sebagai Puncak Perlawanan

Diam sebagai Puncak Perlawanan Posted by PuJa on March 31, 2012 Tjahjono Widarmanto http://www.suarakarya-online.com/ “Kita telah melawan, Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya” Perempuan itu bernama Nyai Ontosoroh ia telah melakukan perlawanan hampir sepanjang hidupnya. Perlawanan melawan nasib dantakdirnya. Dengan penuh kesadaran mencoba mengubah nasibnya melawan berbagai kemungkinan. Saat nasib mengantarkannya menjadi gundik Mellema, seorang amtenar Belanda ia hanya pasrah menerima takdirnya. Namun, dibalik sikap pasrahnya, berbekal...

Thursday, 29 March 2012

Lama tak Terdengar, Andrea Hirata Go Internasional

Lama tak Terdengar, Andrea Hirata Go Internasional Kamis, 29 Maret 2012, 14:38 WIB REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah lama tidak terdengar kabar, novelis Andrea Hirata diketahui telah melakukan penandatanganan perjanjian penerbitan novel "The Rainbow Troops" yaitu edisi internasional dari Laskar Pelangi dengan penerbit terkemuka asal Amerika Serikat Farrar, Strauss and Giroux (FSG). "Penandatanganannya...

Wednesday, 28 March 2012

Sastra Indonesia, Soal Sastra yang Belum Dikenal Dunia

Sastra Indonesia, Soal Sastra yang Belum Dikenal Dunia Posted by PuJa on March 28, 2012 Zulfikar Akbar http://www.kompasiana.com/soefi Jika pagi ini berkesempatan untuk membuka koran lama, maksud saya tidak terlalu lama juga, sekitar jelang pertengahan tahun lalu, 2011. Kompas yang terbit pada tanggal 21 Mei ketika itu menurunkan berita kecil di sisi salah satu pojok. Judul berita itu adalah: Sastra Indonesia Tidak Dikenal. Menariknya, bidikan soal kondisi sastra Indonesia yang diisyaratkan dari judul begitu rupa, mencuat dari peluncuran sebuah...

Tuesday, 27 March 2012

Catatan Buku: Palagan Hamka dan Lentera “Pram”

Catatan Buku: Palagan Hamka dan Lentera “Pram” Posted by PuJa on March 27, 2012 Rama Prabu http://oase.kompas.com/ PECAHNYA peperangan Bintang Timur-“Lentera”/Pramoedya Ananta Toer sebagai salah satu panglimanya di medio 1962-1964 dengan HAMKA itu memercikan darah polemik baru berlabel Plagiasi pada karya Tenggelamnya Kapal van der Wijk. Dan ketika membaca buku Aku Mendakwa Hamka Plagiat karya Muhidin M Dahlan (2011) kembali kita diingatkan bahwa prilaku tidak terpuji itu ternyata di Indonesia sudah dimulai jauh-jauh hari. Dan akhir-akhir ini...

Membaca “Kata” Malik Mahmud

Membaca “Kata” Malik Mahmud Posted by PuJa on March 27, 2012 Mariska Lubis http://oase.kompas.com/ “Semua pihak dan seluruh elemen masyarakat Aceh dapat memahami dengan jelas semangat MoU Helsinki dan eksistensi serta jiwa UU Pemerintahan Aceh sebagai langkah penting dalam mengakhiri permusuhan dan menciptakan perdamaian Aceh. Dengan memahami kedudukan, eksistensi, serta semangat tersebut maka tidak akan ada lagi bias tafsir dan bias implementasi dalam kehidupan bermasyarakat dengan titik tolak pembangunan Aceh ke arah lebih maju, lebih demokratis,...

“Musim Bermula”, Kesejatian Perempuan

“Musim Bermula”, Kesejatian Perempuan Posted by PuJa on March 27, 2012 Hang Kafrawi Riau Pos, 18 Maret 2012 PEREMPUAN; maka yang akan terbayang oleh lelaki tentang kelembutan, kecantikan, keharuman, pokoknya mengarah kepada kegairahan nafsu. Lelaki dibawa ke angan-angan yang dapat mengikat perempuan dalam benaknya; lekat tak terpisahkan. Di bentangan waktu lelaki, perempuan menjadi objek yang selalu hadir menyemburkan semangat lelaki untuk menguasainya. Sosok perempuan sumber cahaya yang tak pernah lelah menerangi dan lelaki senantiasa ingin...

Romantisme Kolonial dalam Sastra

Romantisme Kolonial dalam Sastra Posted by PuJa on March 27, 2012 Bayu Agustari Adha Riau Pos, 25 Mar 2012 PENGALAMAN menjajah dan terjajah meninggalkan kenangan tersendiri. Demikian juga yang dialami Belanda dan Indonesia. Sejarah kedua bangsa ini memiliki hubungan emosional tersendiri karena waktu 350 tahun tentunya menyisakan cerita yang tak sedikit. Bahkan sampai saat inipun romantisme keduanya belum juga hilang, sampai-sampai Belanda seperti tak rela atau belum mengakui Indonesia sebagai negara lain. Cerita-cerita ini tak hanya dibingkai...

Memberantas Korupsi dengan Sastra

Memberantas Korupsi dengan Sastra Posted by PuJa on March 27, 2012 (Sebuah Upaya Meminimalisir Korupsi dengan Pendekatan Sastra) Jumardi Riau Pos, 25 Maret 2012 KORUPSI kian eksis menjadi ‘artis’ Indonesia. Hampir semua media cetak maupun elektronik memuat tentang ‘artis’ tersebut. Karena semakin banyak yang memberitakannya, maka ia semakin terkenal. Tidak terkecuali anak-anak pun mengetahuinya, minimal mendengar pembicaraan tentang ‘artis’ itu. Dengan semakin terkenalnya, sang ‘artis’ pun kerap menjadi topik utama pembicaraan. Apakah itu dari...

Borobudur “Melebur Dosa Menganyam Cinta”

Borobudur “Melebur Dosa Menganyam Cinta” Chanting Posted by PuJa on March 27, 2012 Jodhi Yudono http://oase.kompas.com/ Puluhan seniman sekitar Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar performa “Melebur Dosa Menganyam Cinta” sebagai ungkapan halal bihalal mereka dalam wujud ekspresi seni. Mereka yang antara lain mengenakan berbagai properti seni antara lain tarian kontemporer “Jingkrak Sondang”, tarian soreng dengan musik “truntung”, pakaian adat Jawa, tabuhan “jedhor” pada Selasa malam itu berjalan kaki dari pertigaan Pasar...