Pages

Sunday, 11 March 2012

Puncak Festival Lan Fang, Pecahkan Rekor Baca Puisi Nonstop


Puncak Festival Lan Fang akan digelar Minggu (11/3/2012) tepat 6 hari setelah kelahiran novelis humanis ke-42 tahun. Acara tersebut akan diisi dengan pemecahan rekor MURI pembacaan puisi tanpa henti 155 orang, peluncuran tiga buku terbaru Lan Fang, pameran dan visualisasi karya sastra Lan Fang.

Sebanyak 155 orang telah mengonfirmasi kehadirannya untuk membacakan puisi ciptaan sendiri. Secara bergantian, mereka akan membaca puisi mulai pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB tanpa henti. Pembaca puisi berasal dari beragam profesi dari tukang becak sampai direktur dan pejabat, usia 6 tahun hingga 74 tahun, dan berbagai disiplin ilmu. Bahkan, Wakil Gubernur Jatim dan Walikota Surabaya dijadwalkan hadir membacakan puisi.

Ananto Sidohutomo Ketua Umum Festival Lan Fang pada Rully reporter Suara Surabaya, Sabtu (10/3/2012) mengatakan dari total 155 orang itu hanya 10-15 persen yang merupakan sastrawan/sastrawati. Selebihnya adalah tokoh masyarakat dan kalangan biasa. Termasuk konjen asing seperti Amerika Serikat, Prancis dan China.

"Ada 155 orang bersedia membacakan puisi ciptaannya sendiri. Bukan cuma sastrawan/sastrawati, mereka hanya 10-15 persen. 85-90 persen dari tokoh masyarakat, berbagai usia, berbagai profesi, disiplin ilmu, pengetahuan," kata Ananto.

Acara ini sendiri menjadi acara ke-15 dalam rangkaian Festival Lan Fang sejak dibuka pada 3 Januari 2012 lalu di Suara Suarabaya Media. Selain pembacaan puisi nonstop, puncak festival juga akan diwarnai dengan peluncuran tiga buku terbaru Lan Fang yang belum terbit. Ketiga buku itu adalah Sonata Musim Kelima kumpulan cerpen, essay Imlek Tanpa Gus Dur dan kumpulan puisi Girah Gata. Adapula bincang sastra 9 karya Lan Fang. Ini mewujudkan keinginan Lan Fang untuk mengembangkan sastra di Surabaya dan Jawa Timur.

Kegiatan yang terbuka untuk umum ini juga menyediakan pemeriksaan gratis kanker serviks dan payudara. Mengingat Lan Fang yang meninggal dunia pada 25 Desember 2011 lalu karena kanker payudara kronis.

Lan Fang dikenal sebagai sastrawan yang humanis dan pluralis. Rangkaian acara Festival Lan Fang hadir tidak hanya untuk mengenang Lan Fang dari sisi karya sastra, tapi juga kehidupan dan perjuangan Lan Fang yang selama ini telah bersentuhan dengan banyak komunitas, kelompok dan berbagai isu pluralisme serta kemanusiaan.(git)

Teks Foto :
- Kirsten F Bauer Konjen AS membacakan puisi untuk Lan Fang beberapa waktu lalu.
Foto : dok. suarasurabaya.net

http://kelanakota.suarasurabaya.net/?id=0335f9b77c0074fc6ccd2bb352c315cc2012104176

0 comments:

Post a Comment