Pada tahun 1933 timbul satu angkatan yang menyatakan diri sebagai Pujangga Baru. Nama itu bermula sebagai nama majalah yang terbit mulai tahun itu. Penerbitan Pujangga Baru ialah realisasi dari hasrat untuk menyatukan para pengarang berbagai suku, daerah, ataupun agama. Berbeda dengan majalah pada umumnya yang memuat karya sasrta sebagai tulisan sampingan, Pujangga Baru semata-mata menitikberatkan materi kesusastraan dan bahasa.
Kala itu Indonesia sebagai identitas nasional belum mewujud, namun proses ke arah pembentukan formal kebangsaan Indonesia yang menyatukan berbagai suku di Nusantara berlangsung. Di arus itulah Pujangga Baru menyatakan. "Kesusastraan itu gambar tinggi rendah derajat semangat sesuatu bangsa pada suatu masa, tetapi dalam pada itu pun setiap masa ia sebagai pembangun, penggerak, dan pendorong dalam segala cabang penghidupan."
"Pujanga Baru meneruskan gaya Nasioanalisme kebudayaan pada awal tahun 1920-an yang secara politis bisa diterima oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan pada waktu majalah itu lahir, nasionalisme Indonesia secara keseluruhan telah mencapai titik puncak non-kooperatifnya, yaitu tahap radikal dalam politik."
Keith Foulcher
ISBN 978-979-419-389-1
Penerbit Pustaka Jaya
Harga Rp 70.000,-
Kontak 08562346663
ISBN 978-979-419-389-1
Penerbit Pustaka Jaya
Harga Rp 70.000,-
Kontak 08562346663
0 comments:
Post a Comment