Pages

Monday 13 February 2012

Sajak-sajak Faisal Syahreza Padang Ekspres


Semisal Kesedihan

gulanaku, semenderasa yang siaga
di awal musim mekarnya.
menjatuhkan ruap juga gairah
memukul dengan jemari palsu nan pilu.
jangan tikam aku, jangan susur anak panah
menuju dadaku.

ini sudah lama mengganggu
tidurku, kelambu yang tercuri
dari ranjang malamku.

kelamin bualan bulan
terus memaksakan berahi abu
di bawah guyuran hujan sebesar
buah-buah madu.
menggurui sepanjang waktu
bersarang ke balik matamu.

aku tak bisa bertahan lebih lama lagi
dari gerimis, dari taburan dupa
di ruangan doa sederhanaku.

tapi tetaplah kau begitu, melingkari
hatiku.
menambatnya di pulau terkucil gelapmu.
menjadikannya iri
setiap ada yang lepas dari tertawan
ke pembebasan,
yang setia
serupa asin pada airmata.

2011

Azalea

yang mengedapankan rasa malu
mekarlah di sampirku, menyarulah
bagai keras kepalanya sari-sariku.
sedang yang pemberani
duduklah di seberang tubuhku,
kalian juga tetap kutuju.
kulesap dengan jejarum putik yang mulai ungu
tapi tak ragu, justru ampuh
menabuh ruap ke arah semau.

tapi jangan sunting aku ke balik sajakmu
yang rinai oleh sesuatu,
sebab aku bisa melarikan diri
di antara tepi baitnya yang sunyi.

sekejap bahagia, sebelum akhirnya lesu
dan tamat juga.

2011


Asparaga

seperti gunungan daun-daunmu bermekaran
juga berbatang-batang tumbuh
menusuk ke pusar tanah di halaman.
tangkai hijau yang berkilah dari cahaya
dan memecah diri di ujung jemarinya.

seperti bola mata hijau yang cerlang
buah-buahmu bergerumbulan menjuntai,
sebelum matang berwarna hitam-legam.
menahan diri dari sergapan anak-anak iseng
memetiknya dan melempar-lemparkan.

sesekali kau akan menemu ajal
yang polos di suatu ketika,
di mana tukang kebun tak sengaja, menganggapmu
seteru abadinya.

2011

0 comments:

Post a Comment