Pages

Monday, 13 February 2012

Sajak-sajak Yopi Setia Umbara Republika


AKU BERGEGAS MENUJUMU

pada jalan menujumu aku bergegas layaknya sungai yang dipaksa cuaca sampai ke laut lalu merangkak ke langit dan sebagai hujan harus kembali basah di bumi

garis-garis pada tanah kering seperti wajahmu yang terus tua, kekasihku adalah ilustrasi jutaan tahun bumi berputar juga kubur-kubur tempat maut kita

kemarau turun dari pohon-pohon dewasa bagai daun-daun lelah barangkali mereka semacam kita terkadang butuh waktu istirah

kupungut satu daun paling regas kusimpan dalam saku untuk kuberikan padamu sebagai bukti bahwa begitu panjang jalan yang harus kutempuh untuk sampai padamu

pada jalan menujumu bukit-bukit mulai dikikis tidak ditanami lagi tumbuhan melainkan ditumbuhi tangga-tangga tinggi menjulang ke langit melebihi menara-menara sunyi rumah tuhan

di bawah terik matahari di dalam lembab udara menghembuskan nafas seperti manusia yang udzur begitulah langkahku, kekasihku tapi yakinlah dan tunggulah setia karena aku bergegas menujumu

2007

DEVI'S MILES

jika percakapan kita dapat secepat perjalanan bandung-bekasi lewat cipularang barangkali tak ada yang perlu kukhawatirkan akan tetapi pada ribuan mil jarak hatiku dan hatimu tertanam rambu-rambu semacam rimba-rimba juga rindu-rindu mengabut di dada sunyi kita devi, aku bukan gamang oleh remangnya malam tapi aku takut oleh lengangnya kepastian yang renggang-tegang di antara kita
2007

SEBAGAI PUISI

Isa, puisi melintang di dada dan nancap dari ubun-ubun hingga menembus selangkanganku
menuju langit aku akan terbang bagai layang-layang ditarik ulur tali hidup yang tepat mengikat dada
semisal burung sayap kata-kataku adalah tenaga ke langit mana aku kuat menuju kepala dan ekorku waspada pada terpaan angin panas dalam atmosfer peradaban yang deras di udara bebas

Isa, sebagai puisi aku akan melesat ke langit meninggalkan segala keriuhan bumi

2007

Yopi Setia Umbara lahir di Bandung, 30 Maret 1984.

0 comments:

Post a Comment