Pages

Friday 13 April 2012

Andrea Hirata Menonjolkan Indonesia Melalui Sastra

Andrea Hirata Menonjolkan Indonesia Melalui Sastra

Metro Corner | Kamis, 12 April 2012 15:43 WIB

ANDA pasti mengenal sosok Andrea Hirata, penulis novel trilogi Laskar Pelangi. Melalui karya-karyanya, Andrea mengangkat sisi ke-Indonesia-an. Demikian yang dikatakan Andrea pada tim www.metrotvnews.com usia mengisi acara 811 Show Metro TV.

Berikut hasil wawancara dengan Andrea Hirata soal potensi sastra yang mencitrakan Indonesia di mata dunia:

Metrotvnews.com (M): Indonesia adalah negara dengan potensi yang begitu besar. Kekayaan alamnya begitu luar biasa. Apa yang bisa dilakukan para sastrawan untuk menceritakan Indonesia pada dunia?

Andrea Hirata (AH): Sastrawan punya peluang besar. Mungkin kita memerlukan waktu yang lama untuk menonjolkan Indonesia dari segi olahraga, sains, atau aspek lain. Tapi dari sisi sastra, kita punya peluang besar.

Ada satu buku berjudul City of Joy karya Dominique Lapierre. Buku itu adalah sebuah contoh diplomasi budaya bahkan politik yang disampaikan lewat karya sastra. Itu cerita tentang India. Tidak pernah dunia internasional memberikan perhatian demikian besar kepada India, sekuat yang dilakukan novel City of Joy. 

Nah sekarang, melalui Laskar Pelangi kita punya peluang untuk memberikan alternatif dalam melihat Indonesia. Tidak hanya korupsi, tidak hanya carut-marut politik, tidak hanya kekerasan dan demo-demo. Sastra memberikan pilihan untuk orang melihat Indonesia dengan cara berbeda.

M: Bagaimana tanggapan Anda terhadap anak-anak muda Indonesia saat ini yang sangat terpengaruh oleh budaya luar?

AH: Kita berkali-kali diinvasi dalam tanda kutip. Seperti dulu sempat Taiwan, sekarang K-Pop. Ini konsekuensi dari negara yang membuka dirinya. Ini istilah dari orang-orang yang di warung-warung aja bisa menyebut globalisasi. Ini tidak bisa ditahan.

Saya melihat penyebaran budaya tidak bisa ditahan. Tapi sejauh mana kita orang Indonesia tetap melihat budaya kita itu sebagai jati diri. Kadang-kadang kita terlalu melihat budaya orang dan akhirnya kebablasan. Kadang-kadang malah saya lihat anak-anak muda di Jakarta udah lebih-lebih dari anak muda di Korea. Penting untuk kita pegang bahwa kita punya budaya dan itulah identitas kita.

Kalau saya lihat sebenarnya budaya kita itu jauh lebih kaya. Lebih punya nilai.


M: Apakah Anda yakin bahwa karya sastra bisa mempengaruhi, bahkan merubah karakter anak-anak muda Indonesia?

AH: Bicara tentang perubahan di Indonesia, itu susah ya. Apalagi budaya, berdasarkan buku. Karena kita ini bukan bangsa pembaca. Jadi ketika ditanya apa pengaruh sastra terhadap perubahan, itu agak problem. Karena tidak ada pengaruh yang signifikan.

Dari 250 juta penduduk Indonesia, pembaca Laskar Pelangi hanya 6 juta. Itu kan cuma berapa persen. Namun saya bangga Laskar Pelangi ini bisa terbit di Korea. Walaupun invasi budaya Korea ke Indonesia sangat besar, tapi paling tidak, ada satu karya kecil dari Indonesia yang bisa memperkenalkan Indonesia kesana.

Makanya saya menyetujui karya saya dijadikan film, musikal dan lagu, karena saya tahu buku itu sendiri tidak begitu berdaya. Sastra sebagai agen perubahan di Indonesia belum relevan, tapi bisa jadi berpengaruh ketika dijadikan bentuk lain seperti film.

Film Laskar Pelangi mampu menghasilkan 4,7 juta penonton dalam waktu sebulan. Angka itu mengalahkan penjualan bukunya selama 4 tahun. Media-media seperti itu adalah cara menyampaikan sastra. Itu salah satu cara untuk mensiasati.


M : Apa yang sedang Anda persiapkan saat ini? Apakah akan rilis novel baru lagi?

AH : Karya saya terbaru berjudul Laskar Pelangi Song Book insya Allah bisa terbit 1 Mei. Itu semacam kisah dari negeri Laskar Pelangi. Tulisan-tulisan di situ adalah karya dari sekitar 6 atau 7 orang penulis yang menceritakan tentang pengalaman orang membaca Laskar Pelangi atau jalan-jalan di negeri Laskar Pelangi (Bangka-Belitung). Ada CD nya juga. Proyek ini melibatkan begitu bayak talent. Di sini saya membuka kesempatan bagi orang lain.

Saya juga sedang mempersiapkan penerbitan novel Laskar Pelangi di New York, Amerika Serikat.

M: Apa harapan Anda dari peluncuran Laskar Pelangi di Amerika ini?

AH: Penerbitan novel di New York ini adalah suatu peristiwa besar. Perusahaan penerbitan Farrar, Strauss and Giroux (FSG) adalah salah satu penerbit terbaik di Amerika. Ia menerbitkan 21 karya pemenang nobel sastra. Saya harap saya bisa membuka jalan buat penulis-penulis lain untuk bisa tampil di Internasional.

Ayo kita seperti penulis India, Filipina, Cina, yang sudah lebih dulu tampil di dunia. Dan apa yang saya lakukan ini adalah perjuangan lama, sekitar 4 tahun untuk bisa terbit di Amerika.

Sukses selalu untuk Andrea Hirata. Semoga karya-karya sastrawan muda Indonesia bisa lebih diakui di pentas dunia. (rio)

Info: http://www.metrotvnews.com/read/behindscenedetail/2012/04/12/223/Andrea-Hirata-Menonjolkan-Indonesia-Melalui-Sastra

0 comments:

Post a Comment