Pages

Friday, 22 June 2012

Menggugat Kembali Peran Sosial – Politik Sastrawan

Menggugat Kembali Peran Sosial – Politik Sastrawan Posted by PuJa on June 20, 2012 Jones Gultom http://www.analisadaily.com/ BAGIAN klasik dari diskursus sastra adalah menyangkut perannya di tengah gejolak sosial. Bukan soal kontekstual atau tidak, tetapi apakah sebuah karya sastra masih cukup mampu memberi harapan di saat kehidupan sosial-politik sebuah bangsa berantakan, seperti yang terjadi pada negeri ini? Dimanakah sastra kita tempatkan, ketika mendapati masyarakat yang sudah putus asa dengan hidupnya? Saya kira, pertanyaan dan keprihatinan...

Menggugat Kembali Peran Sosial – Politik Sastrawan

Menggugat Kembali Peran Sosial – Politik Sastrawan Posted by PuJa on June 20, 2012 Jones Gultom http://www.analisadaily.com/ BAGIAN klasik dari diskursus sastra adalah menyangkut perannya di tengah gejolak sosial. Bukan soal kontekstual atau tidak, tetapi apakah sebuah karya sastra masih cukup mampu memberi harapan di saat kehidupan sosial-politik sebuah bangsa berantakan, seperti yang terjadi pada negeri ini? Dimanakah sastra kita tempatkan, ketika mendapati masyarakat yang sudah putus asa dengan hidupnya? Saya kira, pertanyaan dan keprihatinan...

Tanpa Kritikus Sastrawan akan Tetap Lahir

Tanpa Kritikus Sastrawan akan Tetap Lahir Posted by PuJa on June 20, 2012 M. Raudah Jambak http://www.analisadaily.com/ Terlalu banyak persoalan yang berhubungan dengan sastra atau kritik sastra yang menarik untuk dibicarakan. Lebih menariknya lagi, persoalan yang mengemuka selalu itu ke itu saja. Tak pernah selesai. Tak jelas ujung-pangkalnya. Setiap kali diulang masih selalu saja mencuri perhatian kita. Masih tetap menarik untuk disimak. Setiap tahun persoalannya selalu sama. Bahkan tawaran penyelesaiannya juga tak jauh beda. Terhitung tahun,...

Kritikus Sastra di Sumut Ketinggalan Zaman

Kritikus Sastra di Sumut Ketinggalan Zaman Posted by PuJa on June 20, 2012 Yulhasni * http://www.analisadaily.com/ Akhirnya, posisi dan kebutuhan mengkritisi karya tidaklah seburam gumaman Yulhasni. Biarkan dia mengalir seirama zaman. Mengapresiasi atau mengkritisi kembali apakah dengan atau tanpa teori, selama kita memahami, kritik dimaksudkan untuk menemukan solusi bukan menambah konflik, silahkan saja. Toh, tanpa kritikus sastrawan tetap lahir. Lantas bagaimana sebaliknya? Terserah kita menafsirkannya. Salam. Sengaja saya mengutip tulisan...

Friday, 8 June 2012

Spiritualisme Sastra

Spiritualisme Sastra Posted by PuJa on June 7, 2012 Mohamad Ali Hisyam * Seputar Indonesia, 3 Okt 2009 BOLEH dibilang, terorisme adalah bagian dan hasil dialog dan perjumpaan antaragama yang belum sepenuhnya berhasil. Padahal, upaya untuk mengakrabkan setiap agama sudah lama diretas. Panorama perjumpaan antaragama secara formal memang sudah kerap terjadi dalam kaleidoskop sejarah. Guna meredam gejolak konflik serta menautkan muatan luhur di tubuh tiap-tiap agama,pertemuan formal semacam ini penting dilakukan dan seyogianya terus dilestarikan....

SASTRAWAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PAHLAWAN YANG KESEPIAN

SASTRAWAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PAHLAWAN YANG KESEPIAN Posted by PuJa on June 6, 2012 La Ode Balawa * http://sastrakendarisultra.blogspot.com/ Bukan untuk mengajarkan kesombongan pada Komunitas Sastrawan Daerah Sultra (Sulawesi Tenggara), tapi demi kejujuran dan keadilan saya harus membuka risalah ini dengan pernyataan: sepanjang sejarah berdirinya Provinsi Sulawesi Tenggara baru Komunitas Sastrawan Daerah Sultra (satu-satunya) yang sudah berhasil mempersembahkan medali emas/tinta emas nasional terhadap daerah ini. Bukan hal yang berlebihan...

Godaan untuk Sastra Jawa

Godaan untuk Sastra Jawa Posted by PuJa on June 4, 2012 Bandung Mawardi Solo Pos, 7 Mei 2oo9 Kumpulan pertanyaan: Apa sastra Jawa? Apa sastra berbahasa Jawa? Apa sastra Jawa dengan aksara Jawa? Apa sastra Jawa dengan aksara Latin? Apa sastra Jawa dengan bahasa Indonesia? Kumpulan pertanyaan pelik itu susah menemukan jawaban jika sekadar masuk melalui pintu tunggal. Jawaban mesti masuk melalui sekian pintu untuk pengajuan argumentasi yang mengandung persamaan, kemiripan, atau pertentangan. Ketegangan mencari dan menemukan jawaban adalah konsekuensi...

Tuesday, 5 June 2012

Rumah di Tepi Lumpur (MENGENANG TRAGEDI LUMPUR LAPINDO)

Rumah di Tepi Lumpur (MENGENANG TRAGEDI LUMPUR LAPINDO) Posted by PuJa on June 2, 2012 Yusri Fajar _Koran Surya, 2008 Senja berhias debu beterbangan dari jalanan yang tergilas roda kendaraan. Beberapa truk berjalan beriringan, datang silih berganti memuntahkan tanah keras bercampur batu di atas tanggul penahan luapan lumpur. Karman, lelaki berumur empat puluh lima tahun, menatap hamparan mega dari atas salah satu sudut tanggul yang memanjang. Telah setahun rumahnya tenggelam dalam lumpur yang keluar deras dari perut bumi. Rumah hasil jerih payahnya...

Bumi dan Langit Melindungiku

Bumi dan Langit Melindungiku Posted by PuJa on June 2, 2012 Sunaryono Basuki Ks http://www.suarakarya-online.com/ Wayan berjalan tersaruk-saruk di tanah becek menuju tanah tegalan yang ditumbuhi batang-batang kelapa yang sudah tua buahnya. Walau kakinya terasa sakit, dia terus melangkah sebab ingin segera memanjat batang-batang kelapa itu dan memetik buahnya. Sudah waktunya dia memetik buah kelapa, dan hasilnya harus segea dijual dan uang penjualannya diserahkan pada Gusti Made yang tinggal di rumah besar di kota. Hampir tidak pernah Gusti Made...

Sudarto, Rasa Cintanya pada Gamelan

Sudarto, Rasa Cintanya pada Gamelan Posted by PuJa on June 2, 2012 Padli Ramdan http://www.lampungpost.com/ TIDAK ada darah seni yang mengalir di tubuh Sudarto. Dia pun tidak begitu mahir memainkan alat musik Jawa. Berawal dari kecintaan pada seni karawitan, dia membuat sendiri alat musik jawa, kemudian mendirikan Paguyuban Seni Karawitan Ngesthi Budhoyo. Hampir semua alat musik yang digunakan dalam paguyuban adalah buatan Sudarto. Sejak membentuk paguyuban seni tahun 1994, Sudarto membeli beberapa alat musik Jawa bekas. Alat musik itu...

Merayu Mahasiswa lewat Tetabuh Gamelan

Merayu Mahasiswa lewat Tetabuh Gamelan Posted by PuJa on June 2, 2012 Binti Quryatul Masruroh * http://surabaya.tribunnews.com/ Jelang petang di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga Surabaya. Ketika semua orang disibukkan dengan aktivitasnya, kuliah, rapat keorganisasian, bersantai di kantin, pulang karena lelah mungkin, dari dalam ruang perkuliahan sayup-sayup terdengar rangkaian musik gamelan Jawa. Sungguh hal yang tidak biasa! Dari balik pintu masuk fakultas, tampak pertunjukan seni gamelan digelar badan semi otonom FIB, Pakar...

Sastra yang Menumpang pada Bibir & Tubuh

Sastra yang Menumpang pada Bibir & Tubuh Posted by PuJa on June 2, 2012 Abdul Aziz Rasjid _Minggu Pagi, No 09 TH 65, I Juni 2012 Sejak awal, Wage Tegoeh Wijono menarik perhatian saya dengan kepiawaiannya melakukan pembacaan teks sastra di atas panggung. Ia pandai memadukan beragam elemen artistik: mulai dari pertautan emosi dan pesan teks, memadukan warna-warna vokal sampai kemungkinan gerak di antara sorot cahaya lampu dan properties panggung. Wage, begitulah ia akrab disapa, sehari-hari berkeliling mengayuh sepeda untuk menawarkan jasa...

Kabar Duka dari Sorga Pustaka

Kabar Duka dari Sorga Pustaka Posted by PuJa on June 2, 2012 Bandung Mawardi Suara Merdeka, 24 April 2oo9 Museum Radya Pustaka di Solo mengalami petaka dan nestapa. Koleksi buku-buku kuno raib tanpa ada jejak untuk bisa ditemukan dan menaruhnya kembali di rak-rak dalam museum. Berita tentang kehilangan ini memang mengejutkan tapi juga ikut memberi kesan kecut ketika mengingat kasus-kasus kontroversial yang pernah terjadi di Museum Radya Pustaka. Pertanyaan dan curiga tentu membuat kasus ini jadi dilema yang mengundang keprihatinan dan kekhawatiran. Museum...