Pages

Sunday 19 February 2012

Sajak-sajak Will Azhari Sastra Digital


Daun Luka

     -buat Istiana-

Kau menyimpan luka di liuk urat daun yang jatuh
Kau tahu benar betapa lugu pohon jambu itu
hari-hari padam di punggungmu
dan di telapak tanganmu yang basah
telah kau persembahkan hujan bagi hutan-hutan
saban sore, aku menjemputmu
dengan mendung di tulang wajahku
engkau yang gamang, menelentangkan kesedihan
pada dahan dan suara anak burung kehausan.

2011


Menjadi Hujan

Menyaksikan sepasang burung di atas bentangan kabel
tiba-tiba suaramu tajam, memintaku menjadi hujan
yang memandikan sepasang burung itu
kemudian aku jatuh di atas tikar daun ketapang
dirayakan sungai yang santun
atau tanah yang menugar.

Lalu, kembali engkau memintaku menjadi hujan
diam-diam melumat bau tanah
menyisakan warna pelangi
yang bias mencium danau
dihampiri liuk burung jalak.

Barangkali, aku harus menjadi hujan
Menebar wewangian bunga
Yang tumbuh dari benih matamu
Atau menyirami biji anggur dari jari-jarimu
Lantas rerumputan itu menjelma pagar di kebun.

Seperti dua tahun yang lalu
Kita tak sempat bertukar apapun
Selain cemas atas musim-musim rindu.

2011



Di Pinggir Sungai

Aku menari di pinggir sungai
digiring irama air
dengan kerling mata ikan
dan angin yang dipantulkan batu-batu.
Lipatan air, buih- buih itu
seperti berloncatan di dadaku.

Segala yang jatuh ke pinggir sungai
tak pernah kembali
ditinggal hujan atau arus ke hilir matamu
mengabaikan kepulangan daun
menyeret detak jantung
menghempas nafas
batu-batu digaris muka sungai

Aku menggambar jembatan
ketika jarum jam kubayangkan
memutar tubuhnya lebih cepat
meninggalkan angka-angka
juga bagi usia yang renta.

2011


Will Azhari, lahir di Karawang 31 Juli 1991 kuliah di UPI jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, menulis puisi dan bergiat di ASAS UPI (Arena StudiApresiasiSastra).

Info: http://www.sastradigital.net/#!vstc9=will-azhari/vstc1=edisi-bulan-ini

0 comments:

Post a Comment