Pages

Monday 13 February 2012

Sajak-sajak Heri Maja Kelana Republika


Sajak-sajak Heri Maja Kelana

DETIK MENUJU SUBUH

apakah kearifan akan datang dari keheningan? sunyi lindap dalam jiwa ketika detik-detik menuju subuh luka-luka tubuh lebur tubuhku menjadi doa-doa di malam siwalatri

sunyi lindap dalam jiwa ketika laut-laut tenang dan air mata tergenang lalu kau serupa dewi kesedihan yang sunyi di malam siwalatri

sunyi lindap dalam jiwa aku benar-benar menggelepar ketika detik-detik menuju subuh dan udara semakin luruh

2007


USIA SUBUH I

sepi merunduk bulan terkantuk ini pagi yang tenang aku berlayar bersama dzikir

ketika adzan menebal telinga subuh menjadi renta aku mengarifi usia tinggal menunggu keranda

di usia subuh kupahami wajah-wajah itu sebagaimana mengeja sembilan puluh sembilan namamu

2007

USIA SUBUH II : Ayung

wajahmu kukenal ketika hujan turun diam-diam : musim bersemayam

aku masuk dalam sajak hingga setiap kata kusetubuhi dan kunikmati ayunan-ayunan waktu hingga tubuhku rubuh

sungguh kurasakan subuh sebagai usia belia kemudian menjadi tua

Tasik, 2007

MUSIM

sempatkah kau menulis dirimu sendiri sebelum musim berhenti dalam alismu musim menari lari umpama pohon menanggalkan daun-daunnya sendiri lalu kau serupa puisi yang ditulis sore tadi

tiba-tiba aku mengambung kasturi saat dada yang bidang menjadi ruang-ruang : mati

musim berlapis menurun menuju amarah yang akan diredam oleh tanah leluhurku sedang menunggu pasrah kita juga akan hijrah ke sana

2007

Heri Maja Kelana lahir di Majalengka, 14 Januari 1986.

http://www.arsip.net/id/link.php?lh=A1QGDwdSUlMD

0 comments:

Post a Comment