Sajak-sajak Heri Maja Kelana
LANGKAH PULANG
ia siramkan air kerinduan pada tubuhku sesaat melangkah pulang meninggalkan doa-doa ibu menggenggam sebait kenangan yang membatu
mari berbagi langkah mengusir sepi yang bersemadi dalam diri kala musim hujan menjatuhkan bunga-bunga mekar lalu hatiku seperti danau tiga warna tiga nama dari segala nama
ia kabarkan puisi yang pernah aku tulis di tubuhnya seakan mengajakku kembali berkelana memasuki hutan metafora
langkahku untuk pulang semakin jauh saja
Bandung, 2007
PASAR KABUT
kembali kutemukan sisa-sisa perjalanan kecilku memahami subuh dari segala waktu memahami kabut dari segala dingin ketika semua lisung berbunyi para ibu bernyanyi di pasar kabut
aku tahu semua ini akan jadi kenangan berlarian kunang-kunang meloncat katak-katak ke lembah entah lagu-lagu bambu serta wangi tanah leluhur
di perkampungan kecil aku temukan sisa-sisa perjalananmu angin usia membawa kita pada jarak terjauh setelah kau tinggalkan aku sendiri di sini
Bandung, 2007
ASMARA SEBUAH SENJA
asmara sebuah senja air mata meminang diri sendiri kesunyian lepas terhempas ke laut
asmara yang mendetakkan jantungku janji seorang lelaki pada senja tempat semua orang akan menghitung jam mundur lalu kembali mengejar detik-detik purnama
aku akan pergi pada masehi entah ketika semesta hilang pada mataku pada kepalaku pada kakiku pada tanganku dan aku sanjung asmara sebuah senja semua orang tertunduk mengheningkan cipta mengantar keberangkatan sang kelana
Bandung, 2007
0 comments:
Post a Comment